Kehidupan Sosial

 KEHIDUPAN SOSIAL BUDAYA KESULTANAN ISLAM SALAWATI


Pengaruh islam terhadap penduduk Papua dalam hal kehidupan sosial budaya memperoleh warna baru, karena pada masa dahulu perkembangan islam sangatlah lamban selain dikarenakan pada saat itu tidak ada generasi penerus untuk terus mengeksiskan islam dipulau Papua, dan merekapun tidak memiliki wadah yang bisa menampungnya.

Selain itu para raja di Maluku, Fak-fak, dan Kaimana masih membatasi peredaran agama islam karena jangkauan saat itu masih susah dicapai.

Namun perkembangan Islam di Papua mulai berjalan marak dan dinamis sejak Irian Jaya berintegrasi ke Indonesia, pada saat itu mulai muncul pergerakan dakwah islam, berbagai institusi atau individu-individu penduduk Papua sendiri atau yang berasal dari luar Papua yang telah mendorong proses penyebaran Islam yang cepat di seluruh kota-kota di Papua. Hadir pula organisasi keagamaan Islam di Papua, seperti Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, LDII, dan pesantren-pesantren dengan tradisi ahlussunah waljama'ah.


Sejak jaman nenek moyang hingga sekarang Masyarakat Papua sangat menjunjung tinggi nilai-nilai sosial. Contohnya yaitu antara umat agama islam dan kristiani mengikuti acara keagamaan secara bersama-sama tanpa membedakan -bedakan.


Budaya

Di dalam kegiatan penyebaran agama islam oleh sultan selalu diawali dengan meniup terompet yang terbuat dari kerang oleh pemuka agama dan diikuti suatu kesenian tifa yang masih ada sampai sekarang.


(dikutip dari: https://www.slideshare.net/FitriHastuti2/sejarah-kerajaan-salawati-sosial-ekonomi-dan-politiknya)


Kelompok 5 | X5


- Fayyadl Raydan Dliyaul Haq

- Glorya Keyla Natalya Zebua

- Putri Vanessa Anastasya

- Refi Muhamad Akbar

- Sabilah Silmi

- Zaidan Haydar Ali

Comments

Popular posts from this blog

Pemerintahan

Peninggalan